Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Gowa punya program inovasi, Kamis Puitis. Sesuai namanya, Kamis Puitis merupakan acara baca puisi setiap hari Kamis di Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Gowa.


Rusdin Tompo, pegiat literasi dari Komunitas Puisi (KoPi Makassar) tampil perdana, dalam gelaran acara yang diadakan Kamis, 9 Maret 2023, mulai pukul 15.00-16.00 wita. Begitu dihubungi Irfan Latief, pustakawan di DPK Kabupaten Gowa, Koordinator Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Provinsi Sulawesi Selatan itu, langsung menyatakan kesanggupannya. Dia memang selalu mendorong kegiatan literasi, khususnya pembacaan puisi oleh siapa saja dan di mana saja.


Sebelum membaca puisi, dia bercerita tentang dua buku kumpulan puisi yang ada di tangannya. Dua buku karyanya itu sengaja dibawa dari rumah. Pertama, "Tuhan Tak Sedang Iseng", yang merupakan buku kumpulan puisi pertamanya, terbit tahun 2014. Kedua, "Mantra Cinta", buku kumpulan puisi yang terbit tahun 2016.


Rusdin Tompo kemudian membaca puisi "Aku Ingin Melamarmu dengan Kelelakianku" yang, menurutnya, sebagai kritik atas mahalnya uang panaik. Pernyataannya ini disambut tepuk tangan pengunjung perpustakaan, yang kebanyakan dari kalangan pelajar SMA dan mahasiswa. Dia juga membaca puisi berjudul "Jodoh", yang dianggap related dengan audiens kalangan muda yang hadir.


Setelah itu, Irfan Latief sebagai pemandu acara Kamis Puitis, mengundang Fadli Andi Natsif. Doktor Ilmu Hukum yang mengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar ini, mengaku bukan penyair tapi menyukai dunia sastra. Bergaul dengan para sastrawan dan seniman membuatnya berani tampil membaca puisi. 


Puisi yang dibaca hari itu adalah "Panggil Aku Daeng", karya Rusdin Tompo. Fadli Andi Natsif mengungkapkan, dia sudah beberapa kali membaca puisi yang mengusung semangat mengedepankan jati diri sebagai orang Sulawesi Selatan itu.


Para penampil baca puisi di Kamis Puitis ini, ada yang terlebih dahulu melakukan registrasi, tapi ada juga yang mendaftar saat acara berlangsung. Beberapa pembaca puisi membacakan karyanya sendiri. Irfan Latief, berharap puisi-puisi itu nanti dibukukan menjadi antologi puisi.


Mereka yang tampil baca puisi pada edisi perdana ini adalah Asris, seorang mahasiswi, yang membacakan puisi berjudul "Cinta Perempuan yang Tak Sempurna". Puisi ini, kata Asris, relevan dengan Hari Perempuan Internasional, yang diperingati kemarin (8 Maret 2023). Juga tampil Akifah, seorang murid SD yang membacakan puisinya "Buku".


Tampil pula Ira dan Wiwit, yang membaca puisi secara berantai. Kedua mahasiswa ini membaca puisi berjudul "Sungguh Malang Nasib Rakyat Biasa". Juga ada Nurwahdaniah, yang membacakan karyanya "Setia dalam Barisan atau Pemain Tergantikan", Nindi, juga murid SD, tampil dengan puisi "Guruku Pahlawanku", serta Nurazima dengan puisi karya sendiri berjudul "Keadilan yang Hilang".


Acara Kamis Puitis ini terbilang menarik. Karena para pembaca puisi tampil di depan pemustaka, yang semula tengah melakukan aktivitas membaca, mengerjakan tugas atau sekadar berselancar di dunia maya. Mereka terlihat nyaman berada dalam ruangan perpustakaan dengan tempat duduk bertingkat-tingkat itu. Mereka juga menikmati pembacaan puisi, dengan sesekali memfoto dan memvideokan para penampil.


Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Gowa ini, berada di Jalan Masjid Raya No. 36 Sungguminasa. Pengunjungnya, rata-rata dalam sehari berjumlah 250-300an, dibuka Senin-Jumat. Sabtu dan Minggu tutup. Suguhan Kamis Puitis ini, merupakan ruang yang diberikan DPK Kabupaten Gowa bagi tumbuhnya kreativitas dan semangat menulis generasi muda di daerah ini. (*)


0 Komentar